Minggu, 18 April 2010

Zama Purba

Secara umum penemuan fosil manusia dari jaman ke zaman terbagi atas tiga kelompok, yaitu manusia kera, manusia purba dan manusia modern.
Yang perlu diingat adalah bahwa teori ini hanya dugaan dan tidak terbukti kebenarannya karena teori evolusi telah runtuh. Fosil manusia lama yang ditemukan bisa saja bukan fosil manusia atau manusia yang memiliki bentuk ciri tubuh yang unik, atau bahkan hasil rekayasa.
A. Manusia Kera dari Afrika Selatan
1. Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.
2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera tersebut disebut australopithecus.
B. Manusia Purba / Homo Erectus
1. Sinanthropus Pekinensis
Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.
2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa
Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh Von Koningswald pada tahun 1939 - 1941.
3. Manusia Heidelberg
Manusia heidelberg ditemukan di Jerman
4. Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 - 1000 cm kubik. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.
C. Manusia Modern
Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang termasuk ke dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira 1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu. Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.
1. Manusia Swanscombe - Berasal dari Inggris
2. Manusia Neandertal - Ditemukan di lembah Neander
3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon - Ditemukan di gua Cro-Magnon, Lascaux Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara manusia Neandertal dengan manusia Gunung Carmel.
4. Manusia Shanidar - Fosil dijumpai di Negara Irak
5. Manusia Gunung Carmel - Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul Palestina
6. Manusia Steinheim - Berasal dari Jerman

Pra Sejarah (1)

Pengertian Tentang Waktu
Waktu tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda! Karena dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu dibatasi oleh waktu. Apakah Anda mengetahui definisi tentang waktu?
Waktu (time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang (space), kegiatan manusia (human activity). Perubahan (change) dan kesinambungan (continuity). Ia merupakan unsur penting dari sejarah yaitu kejadian masa lalu. Dengan kata lain waktu merupakan konstruksi gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan di dunia. Manusia tak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.
Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Contoh : masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.
sej101_021.gif
Berbeda dengan masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang berulang tanpa akhir.
Dari perjalanan di atas tentang waktu, khususnya konsep waktu yang lurus, masa lalu perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
Agar waktu dalam setiap peristiwa atau kejadian dapat dipahami, maka sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud periodisasi ini adalah agar babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya. Contohnya sejarah Eropa dapat dibagi ke dalam 3 periode yaitu zaman klasik/kuno, zaman pertengahan dan zaman modern.
Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau Anda sudah memahami, tentu Anda sudah mempunyai gambaran tentang sejarah Indonesia.
sej101_03.gif
Sumber-sumber Prasejarah
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.
sej101_041.gif
Contoh : gambar fosil
Sumber-sumber Sejarah Peristiwa masa lalu dapat diketahui secara lengkap dan mendekati kebenaran adanya sumber-sumber yang beranekaragam. Ditinjau dari wujudnya, maka sumber sejarah dapat dibagi lagi menjadi 4, yaitu:
Sumber lisan adalah sumber sejarah yang berupa keterangan dari seseorang atau beberapa orang yang menyaksikan langsung atau mengalami langsung suatu peristiwa.
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang berupa keterangan tertulis mengenai suatu peristiwa/kejadian misalnya data, dokumen, babad prasasti, naskah kuno, buku, dan sebagainya.
Sumber benda adalah sumber sejarah yang berupa benda-benda peninggalan budaya atau la zim dinamakan benda purbakala, misalnya: candi, senjata, gedung, dan sebagainya.
Sumber audio visual adalah sumber sejarah yang merupakan hasil rekaman media elektronika, misalnya: kaset video, film, tape recorder, dan lain-lain.
Ilmu Bantu Prasejarah
Dalam mempelajari zaman prasejarah, belum ditemukan bukti-bukti tertulis, maka untuk mengetahui peristiwa atau kejadian pada masa tersebut, para ahli melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Ekskavasi, melakukan penggalian untuk menemukan peninggalan budaya yang kebanyakan tertanam di dalam tanah.
2. Mempelajari kehidupan suku-suku terasing yang sekarang masih hidup seperti yang tinggal di daerah-daerah pedalaman. Hal ini dilakukan karena, dengan mempelajari alat yang digunakan suku terasing/suku primitif tersebut, sehingga dapat memberikan pengertian tentang kehidupan dan kebudayaan manusia di zaman prasejarah.
Untuk melakukan hal tersebut di atas, harus bekerjasama dengan disiplin ilmu yang lain antara lain:
1. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui artefak.
2. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
3. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil.
PEMBABAKAN ZAMAN PRASEJARAH
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a. ARKAEKUM / zaman tertua Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.
b. PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
sej101_07.gif sej101_08.gif
gambaran kehidupan pada jaman Palaezoikum.
c. MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
d. NEOZOIKUM / zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu: 1.Tersier / zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera. 2. Kuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini: Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
sej101_09.gif
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.
a. Zaman Batu. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
1. Batu Tua/Palaeolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. Contohnya: kapak genggam.
2. Batu Tengah Madya/Mesolithikum Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.
3. Batu Muda/Neolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.
b. Zaman Logam Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
sej101_15.gif
Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya.
Selanjutnya apakah Anda pernah mendengar atau membaca istilah Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu). Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsinya, nanti akan Anda pelajari pada modul berikutnya.
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan masyarakat Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.
Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.
Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
b. Masa bercocok tanam Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
c. Masa perundagian Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
Demikianlah uraian singkat pembabakan prasejarah berdasarkan ciri-ciri kehidupannya.

Arkeologi prasejarah




Arkeologi Prasejarah adalah sub-bidang arkeologi yang mempelajari kebudayaan manusia pada zaman prasejarah. Zaman prasejarah sendiri bermula sejak keberadaan manusia di muka bumi dan berakhir ketika dikenal adanya tulisan. Masa berakhirnya masa prasejarah berbeda-beda bagi setiap suku bangsa karena perbedaan waktu dalam mengenal tulisan.
Peninggalan arkeologi prasejarah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu peninggalan bergerak dan peninggalan tidak-bergerak. Peninggalan bergerak antara lain adalah alat-alat batu, perhiasan batu, peralatan dan perhiasan dari tulang dan kulit kerang, serta gerabah. Sementara itu, peninggalan tak-bergerak antara lain adalah bangunan megalitik dan gua hunian. Tidak banyak peninggalan yang terbuat dari bahan organik karena besar kemungkinan telah musnah seiring dengan perjalanan waktu.

1. Pengertian Pra Sejarah


Pra sejarah adalah zaman sebelum ada tulisan /nirleka/ pra sejarah/zaman purba
Zaman sejarah yaitu zaman mulai ditemukan tulisan
jadi zaman pra sejarah adalah zaman mulai ada manusia sampai ditemukan tulisan
Bangsa-bangsa di dunia memasuki sejarah berbeda-beda,misal:
1.Bangsa Mesir memasuki sejarah th 2000 SM
2.Bangsa Mesopotamia memasuki sejarah th 1500 SM
3.Bangsa Indonesia memasuki sejara th 400 M
Sumber sejarah yang dapat memberikan informasi kehidupan manusia purba antara lain :
1. Fosil adalah sisa-sisa kehidupan organik yang telah membatu.
Fosil yang dapat memberi petunjuk kehidupan manusia purba yaitu fosil pandu atau leit fosil
2. Artefak adalah peralatan yang digunakan manusia purba.
3. Kjokkenmoddinger atau sampah dapur adalah tumpukan kulit kerang yang menggunung atau membentuk bukit.
4. Abris sous roche atau tempat perlindungan di bawah karang merupakan tempat tinggal yang digunakan manusia purba.
Untuk mempelajari bentuk-bentuk manusia purba diperlukan adanya ilmu bantu pra sejarah yaitu:
a. Paleoantropologi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk manusia.
b. Paleontology yaitu ilmu yang mempelajari sisa-sisa makhluk hidup yang teleh membatu.
c. Geologi yaitu ilmu yang mempelajari lapisan tanah.
Ada 3 macam cara mempelajari peninggalan zaman pra sejarah :
a. Stratigrafi yaitu cara mempelajari peninggalan purba berdasarkan letaknya dalam lapisan tanah.
b. Tipologi yaitu cara mempelajari peninggalanpurba dengan cara mengelompokkan benda-benda purbakala ke dalam kelompok sejenis
c. Kimiawi yaitu cara penentuan umur berdasarkan unsur-unsur kimia yang dikandung benda tsb.

Rabu, 27 Januari 2010

manusia purba

Homo Floresiensis

PENYELIDIK dan saintis Universiti New England, New South Wales, Australia, tergamam sebaik melihat tengkorak dan tulang aneh yang dijumpai tersembunyi di gua Liang Bua, Kepulauan Flores, pada 2003.
Dengan penuh kehairanan, mereka membelek tengkorak misteri yang ditemui bersama fosil tikus raksasa, komodo dan gajah kecil sepanjang kerja arkeologi di gua itu. Ini kerana bentuk tengkorak itu sama seperti tengkorak manusia moden tetapi saiznya lebih kecil.
Kajian lanjut kemudian mendapati tengkorak dan tulang itu berasal daripada manusia purba digelar ‘homo floresiensis’ yang wujud kira-kira 13,000 tahun lalu.
Seterusnya penemuan itu mengundang persoalan misteri mengenai kemungkinan wujudnya pelbagai spesies manusia aneh pada zaman dulu, yang bentuk fizikal mereka adalah berlainan sama sekali dengan anatomi manusia moden (digelar homo sapiens) pada hari ini.
Sebenarnya, tengkorak dan tulang homo floresiensis yang turut digelar ‘Hobbit’ itu bukanlah laporan penemuan pertama membabitkan tengkorak dan kerangka aneh yang dijumpai di seluruh dunia.
Laporan mengenai penemuan tengkorak yang berbentuk pelik dan berlainan dengan tengkorak manusia moden, sudah mula dilaporkan sejak ratusan tahun lalu sekali gus mencetuskan misteri dan enigma yang tidak berkesudahan sehingga kini.
Pelbagai teori dikemukakan menerusi penemuan kerangka dan tengkorak aneh berkenaan antaranya tengkorak dan fosil yang dijumpai itu bukanlah milik manusia tetapi tinggalan makhluk asing yang sudah mati.
Teori lain pula menyokong dakwaan wujudnya pelbagai spesies manusia yang berlainan bentuk fizikal di dunia ini, pada zaman purba tetapi akibat sebab tertentu spesies itu sudah pupus dan meninggalkan manusia berjenis homo sapiens saja pada masa kini.
Kepercayaan mengenai wujudnya spesies manusia aneh pada zaman purba itu disokong pula dengan cerita legenda penduduk setempat contohnya penduduk Pulau Flores percaya rangka homo floresiensis yang dijumpai pada 2003 adalah makhluk kerdil berbulu ‘Ebu Gogo’ yang mendiami pulau itu pada zaman purba.
Rekod penemuan paling aneh mungkin berlaku sekitar 1800an apabila sebuah rangka dan tengkorak misteri ditemui tersembunyi di sebuah makam kuno dekat kota Sayre, Bradford County, Pennsylvania, Amerika Syarikat (AS).
Tidak seperti tulang belulang manusia homo sapiens pada hari ini, kerangka dan tengkorak yang ditanam pada 1200 itu bertubuh besar, tinggi malah paling mengejutkan adalah di bahagian kening tengkorak terdapat sepasang tanduk!
Pada 1888 pula, tujuh kerangka dalam posisi duduk ditemui di sebuah kubur dekat Clearwater, Minnesota, AS. Tengkorak makhluk yang dijumpai itu memiliki dua baris deretan gigi pada rahang atas dan bawah. Selain itu, dahinya lebih pendek dan miring dibandingkan tengkorak manusia yang lazim.
Meniti masa, satu lagi tengkorak aneh ditemui pada 1911 dekat Lovelock, Nevada, AS apabila pekerja yang sedang melakukan penggalian di kawasan itu secara tidak sengaja menemui mumia berbentuk menyerupai tubuh manusia.
Bagaimanapun, mumia itu bertubuh gergasi malah masih terdapat sisa rambut berwarna merah di kepalanya. Di kalangan penduduk setempat, mumia itu dikaitkan dengan legenda kuno suku Indian Paiute yang menceritakan wujudnya manusia gergasi berambut merah iaitu ‘Si-te-cahs’ dan gergasi itu menjadi musuh suku Indian di daerah berkenaan.
Sebuah tengkorak aneh juga ditemui di Chihuahua, Mexico pada 1930 di mana bahagian belakang tengkorak melebar sedangkan rongga matanya besar. Akhir 1999, hasil pengujian DNA mendapati tengkorak itu adalah dari jenis manusia.
Dua belas tahun lalu, penyelidik, Robert Connolly tampil mengemukakan foto tengkorak aneh berbentuk lonjong yang ditemui di Nazca, Peru di mana kawasan gurun itu juga adalah satu lokasi misteri yang memiliki ratusan lukisan raksasa aneh di permukaan tanahnya.
Tengkorak dirakamkan Connolly dikatakan sudah mencapai usia puluhan ribu tahun. Lelaki itu turut melaporkan penemuan kerangka aneh lain yang bentuknya sama dengan manusia moden kecuali tengkorak kepalanya besar pada bahagian cranium manakala rongga mata lebih lebar.
Ada pihak percaya yang bentuk aneh pada tengkorak itu dilakukan menerusi proses primitif ‘mengikat tengkorak’ di mana seseorang itu menekup kepalanya dengan ketat menggunakan pakaian atau alat tertentu selama tempoh yang amat lama.
Proses itu menyebabkan kepala akan membesar mengikut bentuk alat berkenaan, sama seperti amalan kaum Padaung di sempadan Myanmar dan Thailand yang memanjangkan leher mereka dengan melilit besi di leher masing-masing, terus menerus.
Sepanjang laporan penemuan pelbagai tengkorak dan kerangka aneh berkenaan, ada juga pihak tertentu yang sengaja mengada-adakan cerita kononnya tengkorak misteri sudah dijumpai di sesuatu tempat.
Antaranya laporan penemuan gambar rangka manusia gergasi di Arab Saudi dan gambar berkenaan tersebar luas menerusi internet sejak beberapa tahun lalu. Bagaimanapun, siasatan mendapati gambar rangka dan tengkorak berkenaan adalah palsu dan dibuat menggunakan perisian komputer, Photoshop.
FAKTA
Teori mengenai penemuan tengkorak aneh


  • Wujud spesies manusia aneh yang berbeza keadaan fizikal dengan manusia homo sapiens, pada zaman purba.

  • Tengkorak berkenaan adalah milik makhluk asing yang sudah meninggal dunia.

  • Tengkorak aneh itu dapat dibuat menggunakan proses primitif ‘mengikat tengkorak’.

  • Ada gambar tengkorak adalah palsu dan dibuat menggunakan komputer dan ceritanya diperbesarkan.

  • geologi

    Geologi

    Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:

    Arkaezoikum

    Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi masih dalam keadaan membara dan jarak bumi dan bulan masih sangat dekat, berbagai benda ruang angkasa seperti meteor atau meteirit ( berukuran kecil) dengan mudah jatuh ke bumi yang belum terlindung udara. Meskipun demikian semua benda tersebut diatas langsung terbakar, pada saat bumi yang masih dalam keadaan membara dengan suhu yang amat tinggi. Kejadian bumi dan pembentukan yang terjadi sekitar satu milyar tahun yang lalu dan beberapa ratus juta tahun kemudian bumi kerak bumi suhu semakin menyusut bagian bumi dalam keadaan cair diangkasa bumi badai magnetic menyelimuti bumi petir dan Guntur meteor dan meteorit membentur bumi suhu bumi makin menyusut bumi membeku penyusutan suhu gas mengembun uap air hujan lebat yang abadi membentuk lautan pembentukan air, udara makin sempurna terlindung dari benturan berbagai benda luar angkasa (meteorit). Ada dua macam meteorit, yaitu meteorit logam (mengandung besi nikel dan meteorit baju), beberapa contoh batuan kerak bumi dapat disaksikan di museum geologi.

    Paleozoikum

    Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.

    Mesozoikum

    Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung selama kira-kira 140 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman pertengahan ini, reptil besar berkembang dan menyebar ke seluruh dunia sehingga pada zaman ini sering pula disebut sebagai zaman reptil.

    Neozoikum

    Neozoikum atau zaman hidup pertengahan dibagi menjadi menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Kuartier. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui.
    Sementara itu, Zaman Kuartier ditandai dengan munculnya manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Zaman ini kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleitosen dan Holosin. Zaman Pleitosen (Dilluvium) berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
    Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es di kedua kutub Bumi (zaman glacial) dan diseling dengan zaman ketika es kembali mencair (zaman interglacial). Keadaan ini silih berganti selama zaman pleistosin sampai empat kali. Di daerah tropika zaman glacial ini berupa zaman hujan (zaman pluvial) yang diseling dengan zaman kering (interpluvial).
    Pada zaman glacial permukaan air laut telah menurun dengan drastis sehingga hanyak dasar laut yang kering menjadi daratan. Di Indonesia bagian barat dasar laut yang mengering itu disebut Dataran Sunda, sedangkan di Indonesia bagian timur disebut Dataran Sahul. Dataran Sunda telah menyebabkan kepulauan Indonesia bagian barat menjadi satu dengan Benua Asia, sedangkan Dataran Sahul telah pula menghubungkan kepulauan Indonesia bagian timur dengan Benua Australia. Itulah sebabnya fauna dan flora Indonesia barat mirip dengan fauna dan flora Asia dan sebaliknya fauna dan flora Indonesia timur mirip dengan Australia. Manusia yang hidup zaman pleistosin adalah spesies homo erectus, yang menjadi pendukung kebudayaan batu tua (Palaeolithicum).
    Zaman pleistosin berakhir 10.000 tahun Sebelum Masehi kemudian diikuti oleh datangnya zaman Alluvium atau zaman Holosin yang masih berlangsung sampai sekarang. Dari zaman ini muncullah nenek moyang manusia sekarang, yaitu spesies homo sapiens atau makhluk cerdas.

    Arkeologi

    [[==== Zaman Batu ==== Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini dapat dibagi lagi atas:
    Zaman batu tua (Paleolitikum)
    Zaman batu tua (palaeolitikum), Disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus
    Zaman batu tengah (mesolitikum)
    Pada Zaman batu tengah (mesolitikum), alat-alat batu zaman ini sebagian sudah dihaluskan terutama bagian yang dipergunakan. Tembikar juga sudah dikenal. Periode ini juga disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat lanjut. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens (manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoide (mayoritas) dan Mongoloide (minoritas).
    Zaman batu baru (Neolitikum)
    Alat-alat batu buatan manusia Zaman batu baru (Neolithicum) sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Di samping tembikar tenun dan batik juga sudah dikenal. Periode ini disebut masa bercocok tanam. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens dengan ras Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas)]]Judul pranala.

    Zaman Logam

    Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut acire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:
    Zaman tembaga
    Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.
    Zaman perunggu
    Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
    Zaman besi
    Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
    Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
    Antara zaman neolithicum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalithicum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalithicum justru pada zaman logam.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar